“ada hadits Rasullah yang berbunyi “ barang siapa yang
memiliki rambut ia memuliakanya” sampai ada yang mengatakan rambut Rasullah
dulu rambutnya sampai leher itu artinya gondrong. Akh entahlah Bung..”
Beberapa hari lalu saya didatangi kawan
dekat saya,Rivai Korompot..dia datang seperti biasa sekedar nebeng Wifi Inde
Home dirumah saya..sebelumnya dia selalu menelefon untuk memastikan keberadaan
saya apakah ada dirumah atau kah diluar..kedatangan dirinya saya senang karena
paling tidak saya punya teman di rumah..xixixixix..
Namun sayangnya pada saat dia datang
ada yang cukup mengecewakan saya, yakni rambutnya..rambutnya yang saya
idam idamkan kini sudah dipotong nya, rambut gondrong dan sedikt bermodel
gimbal selalu menjadi gaya tarik sendiri tapi jujur saja yang dirugikan tentu bukan hanya
saya tapi coba bayangkan dengan dipotongnya rambutmu itu berapa ratus ribu
buruh diperusahan shampo kehilangan mata pencaharian?, berapa banya penjual
shampo enceran yang akan berkurang pendapatanya, dan berapa banyak industri
ikat rambut yang gulung tikar, belum lagi para petani lidah buaya yang terkatung masa depannya pada
rambutmu itu..
Saya tidak tau alasan sikapmu untuk
memangkas rambutmu yang jelas kau pernah mengatakan bahwa rambut ini pernah
menjadi puji-pujian orang banyak..bukankah itu yang kau mau bung, menjadi
sorotan orang-orang seperti kau menaiki panggung saat menyanyikan sebuah lagu,
rambut gimbal alami dan gondorng seperti dirimu itu adalah simbol kebebasan
berekspresi dan berkarya.
Asal kau tau bung, masa mahasiswa dulu
kami berlomba-lomba untuk gondrong, karena gondrong itu adalah wujud perjuangan
membela kaum-kaum tertindas..kaum2 yang seharunya negara sejahterahkan tapi
apalah daya negara belum mampu.
# Berbahagialah mereka yang gondrong..