Selasa, 28 Maret 2017

Kenapa Kau Potong Rambutmu Pay ?

“ada hadits Rasullah yang berbunyi “ barang siapa yang memiliki rambut ia memuliakanya” sampai ada yang mengatakan rambut Rasullah dulu rambutnya sampai leher itu artinya gondrong. Akh entahlah Bung..”

Beberapa hari lalu saya didatangi kawan dekat saya,Rivai Korompot..dia datang seperti biasa sekedar nebeng Wifi Inde Home dirumah saya..sebelumnya dia selalu menelefon untuk memastikan keberadaan saya apakah ada dirumah atau kah diluar..kedatangan dirinya saya senang karena paling tidak saya punya teman di rumah..xixixixix..

Namun sayangnya pada saat dia datang ada yang cukup mengecewakan saya, yakni rambutnya..rambutnya yang saya idam idamkan kini sudah dipotong nya, rambut gondrong dan sedikt bermodel gimbal selalu menjadi gaya tarik sendiri tapi  jujur saja yang dirugikan tentu bukan hanya saya tapi coba bayangkan dengan dipotongnya rambutmu itu berapa ratus ribu buruh diperusahan shampo kehilangan mata pencaharian?, berapa banya penjual shampo enceran yang akan berkurang pendapatanya, dan berapa banyak industri ikat rambut yang gulung tikar, belum lagi para petani  lidah buaya yang terkatung masa depannya pada rambutmu itu..

Saya tidak tau alasan sikapmu untuk memangkas rambutmu yang jelas kau pernah mengatakan bahwa rambut ini pernah menjadi puji-pujian orang banyak..bukankah itu yang kau mau bung, menjadi sorotan orang-orang seperti kau menaiki panggung saat menyanyikan sebuah lagu, rambut gimbal alami dan gondorng seperti dirimu itu adalah simbol kebebasan berekspresi dan berkarya.


Asal kau tau bung, masa mahasiswa dulu kami berlomba-lomba untuk gondrong, karena gondrong itu adalah wujud perjuangan membela kaum-kaum tertindas..kaum2 yang seharunya negara sejahterahkan tapi apalah daya negara belum mampu. 
# Berbahagialah mereka yang gondrong..