Senin, 20 Februari 2017

Mahasiswa Kece, Keren dan Cerdas

Pertama-tama saya ucapkan dulu, permohonan izin dan maaf kepada seluruh mahasiswa yang mungkin saja tersinggung dengan judul ini, namun ingin saya tegaskan bahwa tulisan sederhana ini tidak menyinggung siapa-siapa baik  semua mahasiswa atau Pomaaarintah. Hanya saja sekedar meluapkan hati dalam kerinduan sebagai mahasiswa tempo doeloe. Yaa.. sekedar nostalgia saja..xixixixix

Sebelum saya mengajak masuk pada larutan cerita kenangan mahasiswa tempo doeloe, sya ingin pembaca tau bahwa saya saat ini sedang mendengarkan lagu-lagu perjuangan, puisi perlawanan, seperti wiji tukul dan nyanyian mars jaker, satubumi, bumi dan lontar dengan judul darah juangnya. Hanya dengan begitu tulisan ini bisa mengalir bagai air begitu saja apalagi ditemani kopi dan rokok cristal beberapa batang. Uuuhhh..

Ok..cukup sudah, kita kembali ke leptop ekh mahasiswa kece maksudnya, tapi sebelumnya saya kenalkan dulu siapa mahasiswa kece tersebut..kenalkan dirinya Namanya adalah  Moh Fandy berdarah gorontalo tulen, saya tidak tau pasti beliau satu ini masih kuliah atau sudah wisuda hanya saja semasa kuliah dulu kita pernah seorganisasi meski kita terbentuk di bangunan yang sama namun pada akhirnya takdirlah yang memisahkan kita, maaf bung saya wisuda duluan..hahaha.

Dalam organisasi atau dalam rapat-rapat internal beliau ini jelas dan komit tentunya karena memang berlatar belakang aktifis, kalau dalam demo, orasi-orasinya pun sering terdengar lantang dan merinding, ada kata-kata perlawanan yang dilontarkan seperti “ tunduk tertindas atau bangkit melawan karena diam adalah sebuah penghianatan, atau mungkin orasi yang merapatkan barisan massa seperti “kebenaran yang terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan terorganisir” akh sudahlah..bahasa-bahasa orasi ini   biasa-biasa  saja kalau didengar sesama kita tapi terdengar keren kalau didengar oleh adew-adew kampus.. Uuh, itung-itung strategi untuk merekrut pujaan hati supaya terlarut dipangkuan kakaw. “kalau ada apa-apa, kakaw pasang badan pa ade” begitu kira-kira bahasa kasarnya..ceeeiileeeee, superhero men..!!
Beliau ini, saya predikatkan sebagai mahasiswa kece, keren dan cerdas, kekerenan itu di tunjukan pada saat kakaw pasang badan saat demo dan kecerdasaanya ditunjukan dalam bahasa-bahasa orasinya. Sayangnya perjuangan itu belum sampai disitu, belia justru sudah bergirlya memasuki dunia maya termasuk media sosial. Dalam status-statusnya sering dianggap cerdas padahal mereka-mereka itu termasuk adew-adew tidak tau bahwa mereka terjebak dalam buaian kata-kata.


Hati-hati bung fandy, saya teman lama mu, menulis ini hanya sekedar mengingatkan saja bahwa dalam tulisan-tulisan facebookmu itu jangan ada lagi kalimat-kalimat yang menjebak adew-adew. Biarkan mereka berproses dan mencari jati diri jangan kukung mereka dalam bahasa-bahasamu agar supaya terdengar Kece (Keren Cekali).   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar