Beberapa hari lalu saya sempat
membaca sebuah buku dengan judul “Menaklukan Gunung-memoar pencari tuhan”,
awalnya saya membeli buku itu, hanya sebatas pengisi sebuah kesepian yang
setiap hari saya rasakan.
Pulang kerumah, merapikan tempat
tidur dengan posisi bersandar dan dialasi bantal ditemani kopi dan beberapa
batang Rokok merek Local (Ambang Baru),setelah itu saya mulai membaca buku yang baru
kubeli itu, seperti biasa sifat buku yakni beberapa lembaran pertama hanya
berbicara tentang mukadiman, lembar perlembar saya baca, tibalah pada lembaran
tengah entah halaman berapa, seakan-akan tahu atau mungkin mampu menjawab
sebuah pertanyaan yang saya sendiri pun tak tau apa jawabnya..tentang
cinta,tentang hidup,tentang tuhan, manusia dan Alam, Hhaa..
Persoalan-persoalan itu berputar
difikiran saya entah kenapa, apa mungkin Karena semasa saya ikut organisasi
baik extra maupun intra yang
menempatakan posisi pada oposisi dan belajar tentang filsafat dan tidak tuntas
sehingga menjadikan saya, “error”.
Setiap kata yang terucap dari saya, akan saya
pertanyakan kembali pada hati..entah kenapa??! Seperti hidup didunia perang,
serangan bertubi-tubi oleh rasa,pengetahuan,logika membuat Jati diri disudutkan
atau tidak pede lagi berucap.
Seiring berjalanya waktu membaca,tidak
disangka ternyata waktu sudah berjalan cepat, saya baru sadar bahwa
ternyata Pertanyaan-pertanyaan itu,
telah membawa saya berimajinasi tinggi, pertanyaan tinggi , yang dikendarai
oleh Buku itu.
Tanpa disadari Buku itu mampu
menerobos Ruang-ruang hati hanya dengan
waktu 5 menit saya membaca, sayangnya buku itu, baru saya baca pada bagian
tengahnya, jadi maaf saja, artikel ini akan dilanjutkan pada waktu yang akan dating
dan kesempatan yang entah kapan,,hehehehehehe..
Salam tabi bo tanob
Assalamu'alaikum..
BalasHapusSy tidak tau, apakah ungkapan saya ini tepat atau tidak..., yang pasti sosok bocah kecil, sedikit jahil namun cukup pandai diantara teman lainnya (pada sebuah musholla kecil)kini menjelma menjadi makhluk dewasa yg pandai mengolah kata sehingga memberi inspirasi bagi pembacanya, dan itu membuat saya bangga padanya...."Sukses Ulimz..."
wass
Hapusterimakasih banyak karena sudah mampir dibolg saya yang banya coretan ini. hehe.. Berawal dari guru kecil yang selalu mengajarkan saya bagaimana menjadi seorang yang bijak, mengajrkan bagaimana menjadi individu yang mencintai alam. dan itu sudah terbukti, Alam lah yang mengajrkan saya bagaimana membuat proses itu, Ketika seseorang guru hendak pergi dengan menggapai tujuan mereka. kita pun sadar betapa pentingnya kehadiran mereka disamping kita. sekarang kini tinggal kenangan, ingin sekali rasanya berkumpul sama-sama dengan mereka.