Es merupakan sebuah makanan yang dilahap pada saat ketika orang
tersebut haus, Akibat terlalu lama dalam aktivitas yang terkontak langsung dengan
Matahari sehingga setiap orang merasa dahaga selain Air, juga ingin merasakan
sebuah es demi mereda rasa itu. Kurang
tergantung, rasa apa yang ingin anda pilih untuk memenuhi kebutuhan rasa “butuh”
tersebut.
Beberapa akhir ini, saya selalu melihat sosok pedagang
Es ditengah-tengah para demontrasi, sejauh yang saya kenal, Ia merupakan salah
satu bagian dari para demonstrasi.
Namun, kali ini saya tidak akan membahas tentang lebih
detail lagi terkait demontrasi tersebut, yang saya lihat adalah perjuangan
tentang pedagang.
Setiap kali demontrasi, ia selalu ada ditengah-tengah,
membawa sebuah tempat es yang berwarna merah muda dan menggunakan baju seadanya serta penutup kepala (topi) sambil berteriak Es..es..es..es diantara
rerumbunan masa.
Suaranya pun tak
kalah kuat dengan para masa demontrasi
dengan menggunakan perangkat aksi,
seperti megaphone dan speaker aktiv, semakin kuat para Korlap berteriak dengan
semangat, maka semakin kuat pula suara dari pedagang itu dengan lantang
mengatakan Es..es..es..es. !!
Saya tak pernah habis fikir, disaat dan kondisi
seperti ini masih ada yang memanfaatkan situasi, padahal kan demontrasi itu
selalu identik dengan Anarkis, bisa jadi, hal-hal yang tidak mungkin akan
terjadi.
Demontrasi yang memakan waktu berjam-jam bahkan sehari,
ternyata membuat mereka kewalahan dan haus, disaat itu juga pedagang itu
memanfaatkan situasi dengan menawawarkan Esnya kepada rerumbunan ,masa, “ es
pak”, katanya. Ia menambahkan, pedapatan saya untuk Demo ini bisa lumayan, “
pendapatan kita kurang tergantung berapa lama mereka berteriak” Kata ia,
disela-sela menawarkan Es kepada saya.
Selanjutnya dari titik aksi ke satu, kedua sampai pada
titik aksi demontrasi terkahir, Ia selalu ada dalam setiap pergerakan.
Dari pantauan saya selama dalam pengawalan Aksi, Ia
adalah orang yang seharusnya diberi perhatian, sebab dengan memakan esnya
sangat membantu untuk mengisi kembali sprit para demontrasi, jadi baik korlap,
maupun masa yang ada,Tentunya akan
membeli Es nya demi mereda Rasa haus. Demi
membangkitakan kembali rasa demontrasi itu, ditolong dengan sebuah es buatan
pedagang Yang tak ingin Dikenal namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar