Pemuda merupakan sebuah generasi penerus bangsa ini, beberapa ungkapan
menjelaskan tentang kepemudaan, ada yang bilang bahwa pemuda adalah agent
perubahan, ada juga yang katakan bahwa pemuda adalah generasi perusak, contohnya
keterlibatan tawuran, minum-minuman keras dunia gelap yang lebih didominasi
oleh pemuda sehingga citra pemuda merosot drastis , Lantas apakah masih ada
kesemptan untuk memperbaiki semua itu ?? iya, masih ada. Namun kali ini saya
tidak akan membahas persoalan itu,Saya tidak ingin bercerita panjang baik dan buruknya pemuda itu, yang
menjadi keprihatinan saya memanfaatkan momentum Pemilu Legislatif atas dasar bukan kemauan murni mereka, akan tetapi paksaaan dari orang-orang
yang ada dibelakangnya, orang tua dan keluarga.
Inilah yang menjadi prihatin, memang banyak sebagian pemuda yang terlibat
dalam pencalonan Legislatif Kotamobagu 2014 nanti, namun tidak sedikit yang
masuk didalam rana itu atas paksaan dari keluarga terdekat. Ketika ditanya apa
tujuannya, ia pun menggelengkan kepala tanda tak tau, apalagi ditanya soal
fungsi dari legislatif. memang saya tak pintar soal ini, apalagi soal Tupoksi
lembaga tersebut, tapi melihat peristiwa ini saya cukup terharu, sangat dramastis
rasanya.
Salah satu tokoh pemuda keturunan cina, yang berjuang dizaman Soekarno yaitu
Sho Hok Gie, mengajarkan kita tentang kepemudaan, Ia melawan segala penindasan
dengan tulisan-tulisannya, keterlibatan dia diberbagai organisasi, Film “jadi
president” yang menceritakan tentang seorang Ofice Boy (OB) yang menjadi
Presiden.
Disinilah kita bisa melihat bagaimana peran seorang pemuda bukan hanya
sebatas ‘Iko Rame” dalam pesta, akan tetapi tau dan mengerti tentang maksud dan
tujuan dari iko rame tersebut. Dan harus menjadi pegangan buat kita,
saya, kalian, dan anda pemuda yang saat ini berjuang memperebutkan kursi Legislatif
Kota Kotamobagu.
Memang, sudah saatnya pemuda mengambil bagian dalam pesta legislatif nanti,
tapi harus atas kemauan dan niat yang murni serta lahir dari jiwa pemuda itu
sendiri, jika tidak, maka siap-siap mengangkat bendera setengah tiang dan
menyanyikan lagu hening cipta tanda pemuda telah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar