Sabtu, 06 Juli 2013

Pemuda Setengah Tiang


Pemuda merupakan sebuah generasi penerus bangsa ini, beberapa ungkapan menjelaskan tentang kepemudaan, ada yang bilang bahwa pemuda adalah agent perubahan, ada juga yang katakan bahwa pemuda adalah generasi perusak, contohnya keterlibatan tawuran, minum-minuman keras dunia gelap yang lebih didominasi oleh pemuda sehingga citra pemuda merosot drastis , Lantas apakah masih ada kesemptan untuk memperbaiki semua itu ?? iya, masih ada. Namun kali ini saya tidak akan membahas persoalan itu,Saya tidak ingin bercerita  panjang baik dan buruknya pemuda itu, yang menjadi keprihatinan saya memanfaatkan momentum Pemilu  Legislatif  atas dasar bukan kemauan murni  mereka, akan tetapi paksaaan dari orang-orang yang ada dibelakangnya, orang tua dan keluarga.

Inilah yang menjadi prihatin, memang banyak sebagian pemuda yang terlibat dalam pencalonan Legislatif Kotamobagu 2014 nanti, namun tidak sedikit yang masuk didalam rana itu atas paksaan dari keluarga terdekat. Ketika ditanya apa tujuannya, ia pun menggelengkan kepala tanda tak tau, apalagi ditanya soal fungsi dari legislatif. memang saya tak pintar soal ini, apalagi soal Tupoksi lembaga tersebut, tapi melihat peristiwa ini saya cukup terharu, sangat dramastis rasanya.

Salah satu tokoh pemuda keturunan cina, yang berjuang dizaman Soekarno yaitu Sho Hok Gie, mengajarkan kita tentang kepemudaan, Ia melawan segala penindasan dengan tulisan-tulisannya, keterlibatan dia diberbagai organisasi, Film “jadi president” yang menceritakan tentang seorang Ofice Boy (OB) yang menjadi Presiden.

Disinilah kita bisa melihat bagaimana peran seorang pemuda bukan hanya sebatas ‘Iko Rame” dalam pesta, akan tetapi tau dan mengerti tentang maksud dan tujuan dari iko rame tersebut. Dan harus menjadi pegangan buat kita, saya, kalian, dan anda pemuda yang saat ini berjuang memperebutkan kursi Legislatif Kota Kotamobagu.  

Memang, sudah saatnya pemuda mengambil bagian dalam pesta legislatif nanti, tapi harus atas kemauan dan niat yang murni serta lahir dari jiwa pemuda itu sendiri, jika tidak, maka siap-siap mengangkat bendera setengah tiang dan menyanyikan lagu hening cipta tanda pemuda telah mati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar