“Dulu suara semangat menggema
dilokasi itu, dulu suara lantang terdengar di tempat itu dan dulu tekad
sportivitas di junjung tinggi ditempat itu namun kini hilang bagaikan ditelan bumi,”Mungkin itu ungkapan yang tepat menggambarkan kondisi semangat pemuda saat ini.
Lapangan olahraga yang
seharusnya menjadi penunjang prestasi perkembangan olahraga kini telah menjadi
stadion yang tak bertuan lagi.
Lapangan Gelora ambang
yang terletak di kelurahan Togop Kecamatan Kotamoabagu, merupakan ruang terbuka
yang dikelola oleh pemerintah kotamobagu (Pemkot). Tempat ini memiliki fasilitas
lapangan terbuka, sarana olahraga, kolam renang, tempat bermain dan ruang
santai. Namun belakangan ini justru Lapangan Olahraga Gelora Ambang tidak menggelora lagi seperti dahulu.
Dari pantauan Media ini dilapangan kontruksi bangunan Stadiuan mulai retak, rumput liar yang
berserakan, bahkan nampak terlihat perkebunan warga di tengah lapangan
tersebut. Miris melihatnya ketika suara-suara lantang tak terdengar lagi
ditempat itu.
“Disitu
sportivitas anak muda bolmong lahir
ditempat itu pula kegiatan bersejarah pernah dilakukan” ujar Pemerhati
BMR,Syarif Mokoginta.
Sementara itu, ditempat
yang berbeda pembina Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (Amabom) Zainul
Abidin Lantong menuturkan lokasi itu dulunya merupakan tempat kompetisi pacuan kuda oleh masyarakat sejak zaman pemerintahan Raja Hyc Manoppo, dirinya
menyayangkan tempat bersejarah tersebut sudah tak terawat lagi.
“Dulunya itu pacuan
kuda namun sejak pemerintah Ibu marlina tempat itu dirubah menjadi lapangan
sepakbola.” Ujar Tete Miti sapaan akrabnya.
Terkait aset wilayah
Bolaang Mongondow (Bolmong) hingga saat
ini masih simpang siur belum ada penyerahan dan kejelasan tentang aset-aset kabupaten dan kota. Bahkan
terlihat di kantor kependudukan dan catatan sipil (Capil) Kotamobagu masih terdapat label nama yang
bertuliskan kantor tersebut milik Bolmong Raya.
“lapangan itu adalah
salah satu icon daerah ini, Seharusnya pemerintah secepatnya memastikan
aset-aset antara kabupaten dan kota” Tegas Syarif Alumi Universitas Negeri
Gorontalo (Ung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar