Lolayan - Nama desa Abak berasal dari kata Lobak yang artinya
daerah dibawah bukit yang terdapat sungai kecil yang diapit kedua bukit. Kedua bukit
tersebut kini nampak pada ujung desa di sebelah timur. Saat ini untuk hulu dari
kali tersebut masih disebut penduduk desa dengan sebutan Luan Abak (hulu Abak).
Dari sinilah sehingga oleh tua-tua kampung pada waktu itu bermusyawarah dan
sepakat untuk menamakan desa yang baru terbentuk itu dengan nama desa ABAK atau
sebuah desa yang diapit bukit dan mempunyai kali kecil
Jauh sebelum kemerdekaan di dengungkan dinegeri
Republik Indonesia, sekelompok orang berjalan menjelajah demi mencari wilayah
perkebunan baru untuk kehidupan anak cucu serta keturunan mereka.
Dari hasil penjelajahan tersebut, sampailah mereka
pada sebuah daerah dataran yang awalnya adalah Hutan yang Lebat dan dikelilingi
banyak perbukitan. Disana rombongan tersebut mulai menemukan lahan yang layak
digarap untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Selain untuk perkebunan
dan pertanian, ada niat untuk menjadikan lahan tersebut sebagai sebuah desa,
sehingga dibuatlah musyawarah untuk merumuskan niat untuk bisa dijadikan
kenyataan.
Sehingga pada tahun 1936 desa abak dari penuturan
Mogoguyang (orang tua), daerah yang menjadi desa abak sekarang merupakan hutan
belantara. Daerah ini merupakan dataran yang tidak begitu luas dan terdapat
banyak sekali binatang liar maupun yang bisa diburuh seperti bantong ( sapi hutan),
rusa, babi dan lain-lain.
Desa Abak Merupakan salah satu desa
dikecamatan Lolayan dengan batas wilayah berbatasan dengan gunung Moyantow
disebelah Utara, Gunung Ipakinya disebelah Selatan, Desa Tapa Aog disebelah
Timur dan Desa Bombanon disebelah Barat.
Sejak berdirinya desa abak pertama kali dipimpin
oleh M.M Dilapanga pada tahun 1942-1946, dilajutkan dengan P.M Dilapanga
1946-1948, M.P Sugeha 1948-1950, Abasi.P. Dilapanga 1950-1953, M.M Dilapanga
1953-1956, K.M Dilapanga 1956-1957, Agus Salim Mokoginta tahun 1957-1961, P.M
Dilapanga tahunn 1961 s/d 1968, Djalil Mokoginta 1968-1979, Lein Ngantung
1979-1984, Budong Mokoagow 1984-1989, Andung.M.Sugeha 1989-1999, Husin Moko
1999-2004, Sumitro Tungkagi 2004-2009, Washar Gaib 2009-2010, Sumitro Tungkagi
tahun 2010 Hingga sekarang.
Sementara itu, masayarakat desa Abak
mempunyai sumber ekonomi tanaman tahunan seperti coklat, kelapa, kopi dan
cengkih, selain itu juga tanaman yang diussahakan antara lain terdapat padi
sawah, jagung, rica (cabe ), kacang tanah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun
dari pihak kelurahan jumlah penduduk di desa tersebut berjumlah 255 KK sejak
2011 dan
memiliki prasarana 1 Gedung Balai Desa, 1 Gedung Kantor Desa, 1 Gedung
Sekolah Dasar ( SD), Dan 1 Gedung Taman Kanak (TK).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar