Sabtu, 11 Oktober 2014

Sejarah Desa Tudu Aog

==Batang Bambu, Inspiratif Warga  Desa Tudu Aog==

Masyarakat Bolaang Mongondow (Bolmong) adalah sebagai masyarakat yang unik akan tradisi budayanya, salah satunya tentang historis desa tudu aog selalu saja ada sajian  unik dan khas untuk diulas.

Diceritakan, mulanya sekitar tahun 1950an desa tudu aog masih berupa lahan perkebunan yang didiami oleh  warga bilalang. Mereka menanamai perkebunan tersebut dengan nama tudu aog yang artinya Puncak Bambu karena memang diujung perkebunan tersebut banyak ditanamai batang bambu, Mula yang hanya beberapa orang saja justru lama-kelamaan semakin banyak. Maka sekitar pada tahun1961 perkebunan tersebut dirubah menjadi bagian dari administrasi pemerintah yang  diberi nama Desa Tudu Aog. Berangkat dari perkebunan Batang Bambu itulah yang kemudian memberikan inspiratif buat masyarakat dan  meresmikan Tudu aog sebagai desa yang definitif.
Kolam Ikan milik warga
(Foto koleksi Pribadi)
Desa Tudu Aog ini masuk pada kecamatan Passi kabupaten Bolaang Mongondow,  dengan kepementahan awal dimulai dari sangadi (kepal desa) Andil umbola, setelah itu Hasani Mokoginta, Hamid Mokoginta, Dolot Mokodongam, Sair Pobela, Ambang Umbola, Haper Mokodongan, Jepe Mokoagow, Hamir Mokoginta, dan pada pemerintahan saat ini  adalah  Uri Mokodongan.

jumlah penduduk di desa tersebut hanya berkisar 900 jiwa dan sekitar 261 yang sudah berkeluarga. Mereka memiliki mata pencaharian sebagai petani Kemiri. Sayangnya  akses menuju desa tersebut  memang cukup parah mulai dari jalan yang berlubang hingga rusak total bila hujan jalan akan becek namun  jika panas justru berdebu. Bahkan menurut warga sekitar mereka sering sakit dengan kondisi tersebut “ Ya..mau apalagi kita hanya ada dipelosok” Keluh Andre sembari mengharapakan perhatian dari pemerintah.

Secara geografis letak  desa memang cukup jauh dari pusat keramaian  namun bukan berarti mereka disana tidak diperhatikan, desa tudu aog adalah bagian dari pemerintahan yang sah,  sehingganya harus ada perhatian khusus demi kelangsungan dan pembangunan masyarakat disana.

“sudah delapan tahun kita mekar sejak 2007 tapi torang tidak pernah merasanakan pembangunan”  Cetus andrian.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar