Jumat, 19 Desember 2014

Dilapangan Kota, Laskar Banteng Diserang Musuh

Siang itu, suasana terlihat  ramai suara gemuruh senjata dan letusan  menggelegar di awan, diringi dengan suara lantang merdeka atau mati. Nampak  terlihat dari ujung, mereka para pasukan pejuang tentara rakyat yang tergabung dalam Laskar Banteng  terdiri  dari para pedagang, petani, pemuda pemudi  dan  sukarela mempertaruhkan jiwa dan raga demi sebuah kedaulatan dan kemerdekaan Republik Indonesia.
 Ketika perang berlangsung, salah satu dari mereka tumbang berlumuran darah ditembaki  peluru dari musuh, beberapa pejuang laskar menyelamatkan korban dan yang lainya membentuk pertahanan perang sekaligus melakukan perlawanan dengan bersenjantakan bambu kuning yang diikat merah putih, Dengan posisi tiarap dibawah desingan peluru para musuh. Mereka dengan gigihnya menghadapi pertempuran tersebut sampai titik darah penghabisan. Dalam perang berlangsung itu. Tiba-tiba terdengar suara lantang. 
“Kegigihan pejuang ini haruslah dijadikan contoh dan tauladan bagi setiap generasi muda dalam mengisi kemerdekaan ini. Semangat, tidak mudah menyerah, bersatu dan rela berkorban haruslah selalu mengiringi langkah generasi muda. ” Kata salah satu Narator pada sebuah kegiatan Upacara HUT Infanteri yang digelar dilapangan Kotamobagu. Jum’at (19/12) Siang Tadi.  Kisah diatas adalah sebuah ilustrasi cerita singkat perjuangan Pasukan tradisional orang mongondow yang diberi nama Laskar Banteng.


Kegiatan upacara tersebut dirangkaikan dengan penyerahan kelapa muda kepada isnpektur upacara sebagai simbol tugas dan tanggung jawab dari generasi pejuang kemerdekaan kepada generasi perjuangan selanjutnya. Turut hadir pula Danrem, Sekretaris Kotamobagu (Sekot), serta seluruh warga masyarakat kotamobagu yang ikut memeriahkannya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar