Selasa, 30 Desember 2014

Insiden Akhir Tahun 2014



Pagi itu, Senin (29/12)  nampak sejumlah warga masyarakat meramaikan persimpangan di kelurahan kotobangon tepat disekitar patung Bogani, beberapa dari mereka ada yang berteriak “Turun-turun” ada pula yang hanya sekedar melihat dan menertawai, namun kejadian yang menghebohkan hingga menarik perhatian warga masyarakat tersebut adalah adanya seorang pria yang menaiki patung yang bersimbolkan jati diri orang mongondow.  Orang-orang mungkin tidak paham bahwa patung bogani yang berdiri tegak itu  punya nilai leluhur yang kuat, berani dan tegas bukan hanya sebatas patung yang tidak mempunyai makna apa-apa tapi lebih dari itu patung tersebut adalah identitas melambangkan jati diri  orang mongondow.
Dari informasi yang dirangkum media ini terdapat beberapa asumsi terkait insiden menjelang akhir tahun tersebut.

Asumsi pertama, Aksi tersebut dinilai tidak terpuji bahkan ada yang menyebut-nyebut sebagai penghinaan dan pelecahan bagi orang mongondow, maka pelaku tersebut harus diadili karena hal itu sudah tentu melecehkan ornag mongondow.

Namun adapula yang berasumsi bahwa kejadian itu dinilai salah satu bentuk protes terhadap pemerintah yang sampai hari ini kabar Pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR) hanya sebatas surga telinga.

Sementara asumsi lainya menyebutkan, bahwa sosok pria yang setengah bugil tersebut mengalami gangguan jiwa sehingga berani memanjat patung Bogani itu.
Namun apapun tujuan pria tersebut mudah-mudahan saja ini adalah kejadian pertama yang akan menjadi pengalaman dan pelajaran buat kita orang mongondow pada insiden akhir tahun dan jangan lupa bahwa bahwa orang mongondow itu adalah orang yang kuat, tegas serta mandiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar