Selasa, 13 Januari 2015

Bungko asal kata “ Berbongko-Bongko” yang artinya Bukit

Desa Bungko adalah salah satu desa yang berada dikecamatan Kotamobagu Selatan (Kotsel). Dari informasi yang dihimpun, Desa Bungko berdiri pada tahun 1911.  Diceritakan sebelum menjadi sebuah desa kabarnya lokasi tersebut masih berupa pendukuan dengan kondisi geografis tanah yang berbukit-bukit.  
Saprudin Paputungan, Sangadi Desa Bungko
Seiring berjalanya waktu, jumlah  warga di pendukuan itu semakin membanyak, para warga lain seperti Tabang, Kopandakan dan Matali  mulai berdatangan, Akhirnya para warga yang berasal dari berbagai macam kampung itupun membentuk sebuah wilayah adminitrasi yang diberi nama desa Bungko atau dalam bahasa mongondow Bongko yang artinya bukit. Desa Bungko menjadi desa Definitif pada masa pemerintahan sangadi (Kepala desa.red) Babuyongki Makalalag (1911-1914).

Sejak diresmikan desa bungko maka pada tahun 2011 jumlah penduduk desa sebanyak  1.506 Jiwa yang terbagi menurut jenis kelamin, laki-laki 681 jiwa dan perempuan 825 jiwa serta memilik luas wilayah 7,25 Km2. Desa Bungko yang masuk dalam Kecamatan Kotamobagu Selatan (Kotsel), pada tahun yang sama pula warga desa Bungko mendirikan Tugu Monument Peringatan 1 abad lahirnya  desa bungko dari tahun 1911-2011 tepat disamping lapangan sepakbola.  
Monumen peringatan 1 abad berdirinya Desa Bungko
 Adapun masa kepemerintahan atau sangadi sejak berdirinya Desa Bungko terdapat 26 kepala desa diantaranya, Babuyongki Makalalag (1911-1914),  Uyun Tungkagi (1914-1918), Pajwa hasan (1988-1922), Djuani mokoagow(1922-1925), Sai paputungan (1925-1929), Tompjud paputungan(1929-1932), Antena mamonto ( 1932-1938), Losik lobud (1938-1940), Paka sugeha (1940-1942), Hein mangkat (1942-1944), Arsyad damopolii (1944-1946), Hi. Tome Gonibala (1946-1948), Simong Paputungan (1948-1949), Hi Tome Gonibala (1949-1951), Andup T Mokolindat (1951-1953), Paulus Balompampung (1953-1956), Hi. Tome Gonibala (1956-1958), Laute linu(1958-1959), Karel b dandi (1959-1961), Hi. Tome Gonibala(1961-1977), Awad tungkagi(1977-1996), Djana paputungan (1996-1999), Awad tungkagi (1999-2007), Syawal K Dandi(2007-2008), Asral Impe(2008-2009), dan Saprudin paputungan 2009 hingga sekarang.

Sementara itu, sejak kepempinan Saprudin, Desa Bungko mulai nampak pembangunannya, bahkan pihaknya ditahun 2015 ini akan mengfokuskan pada pembangunan diwilayah tersebut, salah satunya pembangunan sarana tempat ibadah. “ Saat ini kita lagi berupaya membangun Masjid” Singkat Sangadi Sambil Berpose dihadapan kamera untuk didokumentasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar