![]() |
Penggalan karya jurnalistik Tempo Doeloe |
Bolaang Mongondow (Bolmong) tempo
dulu memiliki jurnalis yang progresif pada masa itu, mereka adalah dua orang
bersaudara Anton Cornelis Manoppo dan Johan Manoppo, melalui karya jurnalistik
mereka berdua yang cukup kritis itu sering dikenai Hak “Exorbitan” larangan
berdiam diri atau pengasingan di daerah tertentu sebab tulisan-tulisan yang
dimuat pada surat kabar berbahasa belanda De
Courant Nieuws van de Dag yang diterbitkan dipulau jawa di hindia belanda
tersebut justru dianggap menganggu keamanan dan ketertiban diwilayah Hindia dan
Belanda Oleh Gubernur Jendral di Batavia
kala itu.
"arsip koran itu sayangnya masih tersimpan di perpustakan KITLV Leiden Belanda” Tulis Penikmat Sejarah, Ayi modeong dalam akun FB nya
"arsip koran itu sayangnya masih tersimpan di perpustakan KITLV Leiden Belanda” Tulis Penikmat Sejarah, Ayi modeong dalam akun FB nya
Salah satu tulisan yang cukup progresif karya jurnalistik Johan Manoppo adalah tentang penyalah gunaan keuangan di swapraja Bolmong pada tahun 1938. Selain itu Johan juga pernah menerbitkan koran Rakjat Bolaang Mongondow yang sempat terbit beberapa edisi. Sementara Anton Cornelis Manoppo selain menulis dengan gaya mengkritiknya, ia juga seorang aktifis pergerakan pada zaman Negara Indonesia Timur (NIT) tahun 1946, Anton menjadi anggota parlemen dalam fraksi yang progresif dengan melawan belanda bergabung dengan republik di Jogjakarta setelah NIT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar