Kamis, 14 Agustus 2014

Sejarawan Tak Yakin Bulud Ambang Meletus

Setelah sekian ratus tahun tertidur akhirnya Bulud “Gunung” ambangpun terbangun dari lelapnya yang panjang, peristiwa ini membuat kehebohan  bagi warga masyarakat bolmong, apalagi disusul dengan dialihnya sttus normal menjadi waspada. Sejumlah masyarakatpun mulai panik tapi  tidak sedikitpula yang langsung bertindak  mengamankan beberapa barang-barangnya seperti ijazah dan arsip lainya.  

Ditemui,Mantan ketua Aliansi  Masyarakat Adat Bolaang Mongondow (amabom) Zainul Abidin mengatakan bahwa dirinya tidak yakin dengan meletusnya gunung ambang, sebab menurut dia di bawah gunung itu ada air danau yang mendinginkan badan gunung, selain itu lubang gunung api itupun terlalu besar sehingga potensi meletusnya gunung ambang itu sangat kecil 
“Saya tau persis, karena dulu saya dan rombongan pernah meninjau lokasi itu” ujar Tete Miti sembari melanjutkan ceritanya bahwa Bulud Ambang memiliki arti dalam bahasa mongondow “No’iit” atau bercahaya dari kejauhan, tapi ketika dekat cahaya itu akan hilang, ini terlihat dari kejauhan bercahaya yang dimaksud adalah garis belerang yang ada ditubuh gunung tersebut 
“ Dari arah kampung modayag so dapa lia depe cahaya artinya belereng” Kata mantan jurnalis pertama itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar